sokoguru.id—Sumedang UMKM Expo & Gelar Budaya 2022 genap berjalan 4 hari. Gelaran ini menghadirkan expo UMKM dan BUMDes dari 26 kecamatan di Kab. Sumedang selama dua pekan. Selain itu, ada panggung kreatif yang menampilkan pelaku seni dari 26 Kecamatan pula.
Dua kegiatan itulah yang menjadi nyawa dari Sumedang UMKM Expo & Gelar Budaya 2022. Pertunjukan seni bisa memuaskan masyarakat yang merindukan panggung hiburan, sementara UMKM dan BUMDes memukau masyarakat dengan produk lokal berkualitas. Event ini pun menjadi tempat perputaran perekonomian.
“Awalnya banyak pelaku UMKM dan seniman yang kesulitan semasa pandemi Covid-19. Keresahan itu akhirnya memantik gagasan untuk membuat event. Akhirnya bisa direalisasikan dengan digelarnya Sumedang UMKM Expo & Gelar Budaya 2022 ini,” ungkap Wuddan Lukmanul Hakim, Kepala Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan, Menengah, Diskop UKMPP Kab. Sumedang.
Di event ini, para seniman yang tergabung dalam Persatuan Seniman Budayawan Sumedang (PSBS) menampilkan pertunjukan seni tradisi dan modern dalam satu panggung. Senin (1/8) tadi, terdapat penampilan memukau dari PSBS Kec. Situraja, yang mementaskan pertunjukan gabungan seni tradisional yang bertajuk Ngeundeur Katineung.
“Penampilan seni tradisional di panggung ini juga menjadi ajang edukasi bagi generasi milenial di Kab. Sumedang, jadi seni tradisi bisa disentuh oleh seluruh masyarakat dari berbagai generasi. Hadirnya UMKM dalam kegiatan seni ini melengkapi edukasi budaya Sumedang, karena ada produk khas Sumedang, serta produk-produk kreatif lain hasil kreasi pelaku UMKM,” jelas Wuddan.
Wuddan menambahkan, bahwa Sumedang UMKM Expo & Gelar Budaya 2022 merupakan satu langkah awal pemulihan ekonomi di Kab. Sumedang.
“Mulai dari event inilah kita bisa melihat bagaimana perkembangan dari masing-masing kecamatan. Kita bisa memantau bagaimana kualitas produk UMKM Sumedang dan kualitas seni pertunjukan dari seniman Sumedang. Selanjutnya kita bisa memberikan treatment yang tepat dan adil untuk semuanya,” pungkas Wuddan.